selamat datang di dunia yg indah

ok!!
gimna??
asik??
terusin aja!!
hahahaahahahhahaha

kira2 gimana sifat gue??

gimana muka gue??

Mengenai Saya

Foto saya
mengenai saya?? kayaknya,dalam bahasa modernnya.about me kan?? gue tu orangnya baik banget,sangking baiknya,gue pnah hampir mati gara2 nylamatin temen gue yg kecemplung di sumur.ceritanya panjang banget..intinya,,gue orang yg baik2..

Minggu, 07 Juni 2009

daftar cowo playboy

aku itu orang yg penuh dengan khayalan. imajinasi untuk berkhayalku terus berkembang. berkembang pesat!!
maka dari itu, aku adalah penghayal yg baik. aku lebih banyak berkhayal dari pada bertindak. apalagi, tindakan itu merugikan buatku. tapi sayang, semua tindakanku lebih condong merugikan buatku. bukan cuma buatku, bahkan semua orangpun terpaksa memikul efek sampingan tindakanku.
sangking teracuninya dengan khayalan, "tiada hari tanpa menghayal". bergalon-galon susu murnipun gak akan bisa menetralisirkan racun itu.
tapi menurutku, ini bukan racun yg mematikan sel-sel saraf dalam tubuhku. malah sebaliknya. dengan mengahayal, semua organ-organ dalam tubuhku bangkit dan bekerja lebih bergairah dari manusia normal.
fantasi dan imajinasiku terus berkembang, berkembang pesat itu sangat baik. semakin berkembang fantasi kita, semakin maju daya khayal kita. dan akhirnya, hayalanku mencapai level max.
jangan sepenuhnya salahkan aku kalo aku berkhayal yg aneh-aneh.
kata bokap dulu, dengan berkhayal kita bisa memotivasi dan memplaningkan hidup kita.
jadi, bokap juga puya andil dalam kasusku.
tapi dengan terusnya berkembang fantasiku, aku bisa lebih mengerti wanita. wanita adalah makhluk lemah yg hanya ingin di mengerti.
seperti pacar-pacarku yg sekarang, mereka tampak bahagia dengan pengertian yg aku berikan.
leha, febi, ara, ayu, nita, tika, rini, riri, nia, angel, dan sarah. mereka semua pacar-pacarku buat sekarang ini. awalnya aku punya pacar genap dua belas orang. satu orang lagi telah tiada, namanya aji. setelah dia mendengar gosip kalo aku ngeduain dia. ngedua belasin harusnya. dia mati mengenaskan dengan menggantungkan dirinya. sepertinya dia gak mau denger penjelasanku. atau mungkin, dia gak perlu denger penjelasanku. sesungguhnya, aku cukup merasa kehilangan.
dia cewek yg sensitif setelah leha. semoga dia tenang di alam sana.
bukan cuma dia yg telah pergi ninggalin aku, selain itu, aku juga memikul satu beban lagi. keadaan ayu hampir sama ma aji. tapi dia gak mati, cuma otak sarafnya aja yg mati. dia gila. dia kecelaka'an waktu ngejemput neneknya di jakarta. kepalanya terbentur dengan keras. terpaksa aku harus memiliki satu pacar yg gila.
pertama aku harus kehilangan satu nyawa, dan kedua, aku harus kehilangan satu otak.
itu udah cukup.
aku udah gak mau lagi cari pacar, karna aku gak mau lagi ada yg mati dan gila. sebelas orang sudah cukup buatku. cukup buat tim kesebelasan sepak bola, dan aku pelatihnya. tapi ada satu orang player yg cedera. karna sedikit sundulan dari logam.


senin aku harus menjalin hubungan dengan seorang athelet karate. riri. berambut panjang, lincah, dan tegas. temen-temenku mengira, aku gak bisa mencairkan hati karatenya. tapi mereka gak tau, mereka berurusan dengan siapa. mau karate kek, preman kek, wanita itu sama aja.. 90% dari mereka itu suka dengan kebohongan. kebohongan itu rayuan, rayuan iti gombal, dan gombal itu aku. yg penting kita bisa berbelit-belit ngungkapin sesuatu, habislah si karate jatuh di lubang asmaraku.
dan stu hal, ingat. handphone itu adalah saksi bisu bukti-bukti yg ada. jadi, jangan biarkan saksi bisu berkeliaran di tempat yg susah dijangkau.
riri beda sama aji yg langsung ngegantungin dirinya. mungkin diriku yg bakal digantung.


hari ini hari "h"nya. segalanya sudah dipersiapkan dengan mtang. dari saksi bisu sampai saksi yg hidup.
"adit, gimana? udah siap?", tanya riri dari telpon.
"hmmm.. iya, udah siap", jawabku, "bentar lagi aku jemput ya".
baju coklat, celana jeans, dan topi, semua sudah siap. aku bergegegas manasin motor, dan ngejemput riri dirumahnya.
sesampainya dirumah riri aku masih harus menunggu. menunggu dia berdandan. pelajaran baru buatku. dibalik kerasnya dunia karate, wanita itu butuh waktu panjang untuk berdandan.
riri keluar dengan senyumnya setelah ngebuat waktuku terbuang sia-sia.
dandan 2jam setengah?? ngek.
kalo misalkan aku seekor kepiting rebus, munkin aku udah matang.
"dit, ayu berangkat, mo nontonkan??", tanyanya.
aku denger dari kalimatnya, disana gak ada unsur minta ma'af penuh penyesalan.
"iya", jawabku.
disepanjang perjalanan, riri gak henti-hentinya ngomong. aku harus jadi pendengar setia dalam omongannya. ujung-ujungnya, dia ngomong sendiri. dan habis cerita, dia langsung nanya, "gimana menurut kamu??", teuuuung.. cuma satu doaku. mudahan dia gak sadar dengan monolognya.
"ya udah, lupain"
dan dia ngomong lagi, dari naek motor sampai turun motor, dia gak henti-hentinya ngomong. dari cerita soal kucingnya yg mati keinjek motor sampai penyakit ade-adenya. secara gak sengaja dia ngebuka aib keluarga sendiri.
bahkan sampai dikasir bioskoppun dia masih tetep berkicau kayak burung kenari. dan hasilnya, pendengar setia bertambah. mba-mba dikasir ikutan mendengarkan. cerita terputus sa'at slah seorang pengantri ngomong.
"apa gak bisa cari tempat lain buat cerita?"
"opz", riri cuma opz doang, "aku jadi malu", memang seharusnya kamu malu riri.
akhirnya tiket udah kebeli, film dimulai setengah jam lagi. dia ngomong lagi, telingaku ngedenger lagi, ujung-ujungny dia monolog lagi.


hari yg cukup melelahkan, dan hari yg cukup memalukan. tapi ini belum berakhir, besok aku masih ada janji lagi. janji sama tika, besoknya lagi janji sma rini, besoknya lagi sama nia, besoknya lagi sama sarah, besoknya lagi sama febi, dan yg terakhir sama leha. sebagai penutupan sesi, aku harus ngejenguk ayu di RSJ.
satu persatu, hari terlewati. dan hari ini, kencanku ma leha. wanita terakhir dalam jadwalku. yg jelas, uangku melorot habis.
"adit, beli es krim yuk", ajak leha.
"iyah", jawabku.
tapi, leha tidak memberikan kesempatan buat aku yg bayar. setiap kegiatan yg menyangkut kurs rupiah, selalu dia yg bayar. dia seperti ngertiin aku. ngerti, kalau aku ini bukan anak pejabat.
"hari ini kamu lemes banget dit, muka kamu juga pucat", kata leha, "kamu sakit?".
"aku cuma kurang tidur leha", jawbku, "gak usah pikirin itu".
"gak adit. sebaiknya kit pulang aja", tegur leha.
leha terus maksa aku, dan akhirnya, kita pulang.
sesampainya dirumah, aku menidurkan badanku yg lemes. bener kata leha, sebaiknya aku istirahat. mungkin ini gara-gara dua minggu ini aku kurang istirahat.


besoknya, aku menunda buat ngejenguk ayu. aku sakit, aku ngabarin ini ke semua pacar-pacarku. semuanya bilang, mereka mau ngejenguk aku nanti sore. aku bergegas mencegahnya. aku berikan jadwal-jadwal buat ngejengukku.
setiap hari, mereka bergilir ngejengukku. nyuapin aku makan, ngbawain oleh-oleh, dan nemenin aku. mereka datang hampir setiap hari, aku ngerasa seperti dirawat banyak suster. dirawat oleh banyak suster itu sangat menyenangkan.
malam harinya, aku tiduran smbil nonton tv.

aku ada dimana? bukannya ini rumah sakit tempat ayu dirawat. aku ngeliat ayu, dia memegang sebuah pisau yg sangat panjang.dia menusukan pisau tersebut keperutnya berkali-kali.

aku terbangun. tadi aku mimpi. tv msih menyala, aku segera matiin tvnya. badanku keringatan, aku bangun dan minum sedikit air putih.
keesokan paginya, tepat dimana hari ini leha yg ngejengukku. aku pergi aku pergi ketempat ayu dirawat. aku berangkat dengan keadaan lemes dan pusing banget.
aku ngeliat ayu dibangku taman duduk membelakangiku. tapi dia gak sendiri, dia ditemenin seorang wanita disampingnya.
aku menghampiri ayu. pada saat aku menghampiri ayu, seseorang yg menemaninya menoleh kearahku.
leha.
aku sempet bingung harus apa. apa dia tau semuanya?
"kenapa dit?", tanya leha, "dari dulu, aku udah tau semuanya".
aku menundukan kepala. aku tertangkap basah dalam keadaan kering.
"hampir tiap hari aku ngeliat kamu jalan ma cewek yg berbeda adit", kata leha lagi.
"apa kamu gak sadar juga dengan keadaan ayu yg sekarang?"
aku sma sekali gak bisa bilang apa-apa.
"aku tau aku salah", kataku, "aku minta ma'af".
aku berdiri di hadpan ayu. tatapan mata kosong ayu merhatiin aku. mata itu seperti mengatakan, "apa kamu kurang puas dengan keadaanku?".
dengan badan yg lemes dan kepala yg pusing, aku mencoba bertahan agar tidak menjatuhkan diri. kakiku kacau buat nopang badanku.
aku udah gak kuat menahan ini. aku menjatuhkan diri dan mengatakan.
"ayu, aku minta maaf".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar